Minggu, 09 Oktober 2016

TEENANGERS || Arseno & Diandra

 



Seno itu gimana sih Di?

"Seno yaa? Kutu buku. Terus ya, kalo ngomong irittttt bangettt. Lo ngoceh dari Sabang ampe Marauke pun, jawaban dia itu cuman satu kata. Heran gue, emaknya ngidam apaan waktu ngandung dia?"

Tampan gak?

"Tampang ya boleh boleh lah dibawa kondangan, wkwk..."
 - Diandra Ayura Said.


♡♡♡

Dian itu gimana sih No?

"Jutek. Lasak. Tomboy. Gak bisa diam. Bodoh!"

Cantik gak no?

"Gak!"
-Arseno Giandra Putra



♡♡♡


"No, lo dimana? Tolongin gue dong no. Gue lagi dalam masalah nih.." suara Diandra terdengar berbisik.

Kernyitan kecil muncul di dahi mulus Seno. Cowok itu tampak memperbaiki letak kacamatanya.

'Pasti ada yang gak beres, lagi nih..' batin cowok itu.

 "Gue dirumah. Lo sekarang ada dimana di? Tanya Seno.

 "Tempat biasa No. Tapi, tiba-tiba polisi dateng. Plisss tolongin gue no. Gue gak mau ketangkep lagi. Bisa abis gue dibuat Bunda. Pliss no.." suara Diandra terdengar memohon.
Seno menghela nafasnya. Selalu saja seperti ini. Diandra berulah, kena masalah dan meminta bantuan kepada Seno.


"Tunggu gue 10 menit lagi. Sembunyi ditempat biasa.." Dan, Seno selalu menyelamatkannya.


"Okok no. Makasih ya cinta. Love you..." Suara Diandra terdengar ceria, Seno hanya menjawabnya dengan gumaman tak jelas.
Jantung cowok itu berdetak cepat, selalu seperti itu. Padahal Diandra sudah sering mengucapkan kata cinta untuknya. Dan, tak pernah benar-benar serius dengan ucapannya. Tapi, cowok itu tak pernah bisa menghentikan detakan terlalu cepat di  jantungnya.


"Ya, kalo gak deg-degan, mati dong gue.." Seno menghela nafasnya.
Oh, dan pipinya tampak sedikit memerah.


Arseno malu.


♡♡♡


"Lo bisa gak sih, diam dirumah? Lo itu anak gadis di! Kalo lo kenapa-napa gimana? Ini kali terakhir gue nolongin lo" Diandra hanya dapat memutar kedua matanya mendengar ocehan sahabatnya.
Sesuai janji, Seno datang sepuluh menit kemudian bersama Sensen, vespa putih Seno. Dan, Diandra lah yang telah memberi nama kepada benda kesayangan Seno itu.


"Iya iya Nono sayang. Aku ngerti kok, janji ini yang terakhir.." Diandra mengeluarkan jurus andalannya. Suara lembut disertai panggilan sayangnya untuk Seno. Seno hanya bisa menghela nafasnya. Diandra selalu berjanji ini yang terakhir, dan gadis itu selalu mengingkarinya.
'Untuk minggu ini ya no..' sambung cewek itu dalam hati.


"Lo gak tau, seberapa khawatirnya gue sama lo, bodoh!" gumam Seno pelan.


"Lo bilang sesuatu no?" tanya Diandra yang merasa mendengar Seno sedang bicara. Seno hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Diandra mengangkat bahunya acuh, kemudian memilih menyandarkan kepalanya dibahu cowok itu. Seno hanya bisa menghela nafasnya.


"Bangunin gue kalo udah sampe ya no.." ucap Diandra pelan namun, masih dapat didengar oleh Seno. Cowok itu tak menjawab, dia lebih sibuk mengatur detakan jantungnya yang terasa diatas kecepatan normal.


'Wih.. mudah-mudahan Diandra gak denger suara jantung gue...'




♡♡♡




TBC..




Hai, ini cerita pertama aku yang aku berani publishin. Jujur, aku udah lama banget gak nulis cerita. Dan, semoga ini gak terlalu mengecewakan.
Makasih yang udah nge read, share or comment. Aku lagi sangat-sangat butuh saran..
Maaf kalo kependekan, untuk permulaan SenDra, segini dulu kayaknya.

Oiya, follow me on Wattpad : @Delvinn_A


Thank You,
XOXO



Vin~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar