Rabu, 12 Oktober 2016

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN (RESENSI BAB I, II, III)



 


METODE PENELITIAN
PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN
(RESENSI BAB I, II, III)


Assalamu’alaikum wr.wb....
Haii sis and gan.. Sudah makan belum? :D
Sebelumnya, saya ucapkan Terima Kasih banyak karena sudah memilih blog saya. Pada kesempatan kali ini, saya mencoba Meresensi sebuah buku, dimana yang juga merupakan tugas kuliah saya, hehe…
Well, Buku yang akan saya Resensi ialah “METODE PENELITIAN PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN’, yang merupakan Edisi Keempat dari penulis Prof. Dr. H.Punaji Setyosari, M.Ed yang merupakan Guru Besar Teknologi Pembelajaran. Dan, saya hanya akan Meresensi dari BAB I – BAB III saja.

Okay, semoga bermanfaat…



IDENTITAS BUKU
Judul                           : Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan (Edisi ke-4)
Penerbit                       : Kencana Prenadamedia Group
Penyusun                     : Prof.Dr.H.Punaji Setyosari,M.Ed (Guru Besar Teknologi Pembelajaran)
Jumlah halaman           : 340 halaman                                                                       
Harga                          : Rp.80.000.00


RINGKASAN BUKU

Buku ini ditulis oleh Punaji Setyosari dengan judul Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan (Edisi Keempat). Punaji Setyosari merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknologi Pembelajaran. Dengan berlatar belakang pendidikan master dalam bidang Social Studies Education  di University of  Education, USA.
                                   
Buku ini terdiri atas empat belas bab, masing-masing bab membahas hal-hal yang berbeda. Pada Bab Pertama membahas tentang Pendahuluan. Selanjutnya pada Bab Kedua membahas tentang Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah. Pada Bab Ketiga  membahas tentang Hakikat Penelitian Pendidikan.

Buku ini juga merupakan edisi perbaikan yang dilakukan secara bertahap oleh penulis dari edisi sebelumnya. Ada beberapa hal penjelasan yang ditambahkan untuk memberikan ulasan sedikit lebih detail.


Pada Bab Pertama, Pendahuluan yang menjelaskan tentang salah satu tugas dosen, sebagai tugas profesional yaitu untuk membantu memudahkan mahasiswa untuk belajar. Yang dimana tugas profesional ini perlu dilakukan secara terencana dan berdasarkan baik melalui pengalaman mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Untuk melaksanakan tugas ini dosen perlu menguasai isi atau materi, strategi atau metode, media dan mengembangkan evaluasi.


Pada Bab Kedua, mengenai Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah yakni menjelaskan berbagai sumber Pengetahuan. Pengetahuan dapat bersumber dari pengalaman pribadi seseorang setelah seseorang secara empirik memiliki kapasitas untuk menjelaskan hal ihwal tentang pribadinya, apakah yang berkaitan dengan objek atau benda dan peristiwa-peristiwa yang ada disekitarnya. Definisi Ilmu Pengetahuan, berkenaan dengan segala hal yang biasa kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari atau yang oleh Cohen, dkk. (2007) disebut sebagai common-sense knowing, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengalaman seseorang. Ilmu pengetahuan berbeda dengan pengetahuan. Ilmu sebagai science merupakan aktivitas berpikir atau kegiatan olah pikir manusia. Sumber-sumber pengetahuan: (1) Pengalaman (experience); (2) kewenangan (authority); (3) berpikir deduktif (deductive thinking); (4) berpikir induktif (inductive thinking); dan (5) pendekatan ilmiah (scientific thinking).

            Proses berpikir Ilmiah meliputi; (1) identifikasi sebuah masalah; (2) perumusan hipotesis; (3) penalaran dan deduksi; dan (4) verifikasi, modifikasi, atau penolakan hipotesis. Karakteristik Proses penelitian meliputi; Sistematis, Logis, Empiris, Reduksi, dan Replikasi.

           
Dan Pada Bab Ketiga mengenai Hakikat Penelitian Pendidikan, dijelaskan penelitian atau riset (research) adalah suatu upaya secara sistematis untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan atau femomena yang kita hadapi. Penggunaan istilah penelitian, riset, inkuiri dan penyelidikan merupakan istilah yang sering dipakai secra bergantian, sementara itu dalam bahasa sehari-hari, istilah penelitian atau riset (research) kadang kala disamaasrtikan dengan istilah penyelidikan. Dan, kedua istilah ini mengandung perngertian yaitu sebagai suatu upaya untuk memperoleh informasi atau dakta atau data.
           


A.    Batasan Penelitian
Istilah Penelitian didefinisikan sebagai, “ a systematic and careful investigation of a particular subject”. (Webster’s, 2005). Penelitian ini berkenaan dengan aplikasi pengetahuan metode ilmiah guna memecahkan suatu masalah. (Vockell & Asher, 1995).Pada masa lalu, penelitian dianggap sebagai suatu aktivitas atau kegiatan yang berhubungan dengan ilmu pasti yang sangat tinggi dan menuntut keahlian penelitian.
Penelitian atau riset (research) adalah suatu upaya secara sistematis untuk memberikan jawaban untuk permasalahan atau fenomena yang kita hadapi. Tuckman (1988, 1999, 2012) mengemukakan batasan penelitian sebagai berikut, “Research is a systematic attempt to provide answer to questions.
            Penelitian Ilmiah bukanlah soal kepastian, melainkan sebuah proses menjalankan tuntunan yang memungkinkan kita semakin memperluas dan tepat melakukan generalisasi tentang fenomena yang menjadi perhatian kita. Dan, adapun tipe-tipe penelitian yakni: (1) penelitian dasar, (2) penelitian terapan, (3) penelitian tindakan, (4) penelitian evaluasi sumatif, (5) penelitian evaluasi formatif.


B.     Penelitian Ilmiah
Pengetahuan adalah suatu cabang ilmu atau bidang kajian yang berkenaan dengan prinsip-prinsip umum yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya melalui proses atau pengujian secara induktif, deduktif dan hipotesis. Sementara itu, Penelitian Ilmiah adalah suatu usaha penemuan secara cermat dan sistematis tentang suatu hal (subjek, objek, material dan peristiwa).
Berdasarkan batasan Asher dan Vockell (1995), Penelitian Ilmiah adalah suatu penyelidikan atau investigasi secara cermat dan sistematis tentang suatu subjek untuk menemukan atau melakukan perbaikan fakta, teori, atau aplikas.
Teori, menurut Lodico, Spaulding & Voegtle (2010) juga didefinisikan sebagai berikut, “A theory is well – developed explanation of  how some aspect of the world works using a frame work of concept, principle, other hypotheses.’’ Suatu teori adalah suatu penjelasan yang dikembangkan secara baik tentang bagaimana aspek bidang tertentu bekerja dengan menggunakan sebuah kerangka kerja berkenaan dengan konsep, prinsip dan hipotesis. Tujuan teori yaitu untuk memberikan penjelasan dan prediksi.
            Teori adalah serangkaian konstruks (konsep), definisi, dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan terhadap fenomena secara sistematik melalui penen-tuan hubungan antar variabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi fenomena. Tujuan penelitian adalah ingin menemukan prinsip-prinsip umum, atau menafsirkan tingkah laku yang dapat digunakan untuk menerangkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkup pendidikan.



C.    Peranan Penelitian Pendidikan
Penelitian pendidikan  (educational research) merupakan penerapan atau aplikasi pendekatan ilmiah dalam bidang pendidikan dalam rangka memecahkan masalah pendidikan, atau lebih khusus berkenaan dengan masalah pembelajaran.
Peranan penelitian bagi kehidupan kita, secara umum dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu mendeskripsikan atau menjelaskan, membuktikan/memverifikasi dan menghasilkan. Mendeskripsikan itu berkenaan dengan memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau peristiwa yang ada. Misalnya, deskripsi tentang hasil belajar peserta didik yang mengikuti pelajaran, deskripsi tentang peran serta masyarakat dalam kegiatan tentang pendidikan dan sebagainya. Menjelaskan berarti memberikan uraian secara lebih detail tentang suatu objek atau benda, keadaan atau peristiwa yang ada. Membuktikan atau memverifikasi itu berkaitan dengan suatu pernyataan hipotesis, atau perlu adanya pengujian terhadap hipotesis yang diajukan.

D.    Paradigma Penelitian: Kuantitatif-Kualitatif
Ada dua tipe atau label penelitian yang kita kenal, yang menurut istilah Guba dan Lincoln (1994) adalah penelitian positivistik dan penelitian post-positivistik. Paradigma penelitian positivistik berkaitan dengan kuantitatif, yang selama ini telah banyak kita lakukan dan bahkan hampir sebagian besar penelitian kita berorientasi ke paradigma positivistik ini.
Sebaliknya,paradigma penelitian post-positivistik berkaitan dengan penelitian kualitatif.

1.    Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitif lebih berkenaan terutama dengan data angka atau nemurical. Peneliti kuantitatif pada umumnya mendasarkan kerjanya pada keyakinan bahwa fakta dan perasaan dapat dipisahkan, dan bidang kajiannya adalah suatu realitas tunggal yang terbentuk dari fakta yang dapat ditemukan. (Fraenkel, Wallen & Hyun, 2012).

2.    Tipe-tipe Penelitian Kuantitatif
a.              Penelitian eksperimen
Dalam penelitian eksperimen, para peneliti mengkaji dampak atau pengaruh, atau disebut juga efek dari manipulasi atau perlakuan secara sistematis suatu variabel (atau lebih) terhadap variabel lain. (Ary, Jacobs & Sorensen, 2010). Penelitian ini menguji hubungan sebab akibat.
b.             Penelitian non eksperimen
Penelitian Deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek, apakah orang atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka ataupun kata-kata. Dalam penelitian deskriptif, peneliti menggunakanstrategi kuantitatif (misalnya tehnik kuesioner dan observasi) untuk menampilkan data (misalnya  berupa skor) atau informasi tentang ciri-ciri orang, kelompok orang, program atau sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan.
Penelitian Korelasiona, juga merupakan penelitian atau kajian deskriptif dimana peneliti tidak hanya mesdeskkripsikan variabel-variabel, tetapi juga menguji sifat hubungan diantara variabel kuantitatif tersebut. Peneliti menggunakan teknik analisis statistik, seperti koefesiensi korelasi untuk menguji hubungan dua atau lebih variabel tanpa memberikan generalisasi atau menarik kesimpulan umumberkenaan dengan hubungan kausalitas.

3.    Paradigma Post-positivistik; Penelitian Kualitatif
Paradigma post-positivistik ini memiliki unsur-unsur reduksionistik, logik, tekanan pada pengumpulan data empirik, orientasi sebab-aki9bat, dan bersifat diterministik yang didasarkan pada teori-teori apriori atau teori dedeuktif. Dalam praktiknya, penelitian kualitatif berparadigma post-positivistik ini, peneliti memandang penelitian atau penyelidikan sebagai suatu rangkaian yang terdiri atas langkah-langkah atau tahap-tahap, keyakinan pada berbagai perspektif dari para partisipan bukannya atas dasar satu realitas tunggal, dan mendukung metode pengumpulan dan analisis data yang teliti atau cermat.

4.    Batasan Penelitian Kualitatif
Ciri utama penelitian kualitatif terletak pada fokus penelitian, yaitu kajian secara intensif tentang keadaan tertentu.

5.    Karakteristik Penelitian Kualitatif
Yin (2011) mengemukakan lima hal penting berkenaan dengan penelitian kualitatif, yaitu : (1) mengkaji makna pengalaman seseorang, dalam situasi kehidupan nyata atau rill; (2) mempresentasikan pandangan dan perspektif seseorang dalam kajian; (3) mencaqkup kondisi kontekstual dimana seseorang tinggal; (4) memberikan pemahaman tentang suatu konsep yang ada atau muncul yang membantu untuk menjelaskan perilaku sosial manusia; dan (5) berusaha untuk menggunakan berbagai sumber data bukannya berdasarkan pada data tunggal.

6.    Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
Jenis-jenis penelitian kualitatif menurut, Ary, dkk. (2010) mencakup:
-          Studi Interpretatif
-          Studi kasus
-          Analisis data atau dokumen
-          Etnografi
-          Teori dasar
-          Studi sejarah
-          Penelitian naratif
-          Fenomenologi


E.     Guru sebagai Peneliti
1.      Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan (action research) atau penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena pusat kajiannya dalam lingkup kelas.  Menurut Watts (1985) pengertian penelitian tindakan yaitu sebagai berikut, “Action research is a process in which pasrticipants examine their own educational practice systematically and carefully, using the techniques of research.”
2.      Penelitian sebagai proses Reflektif
Menurut Neuman (2007) ada lima karakteristik penelitian tindakan, yaitu; (1) subjek yang dikaji secara aktif berpartisipasi dalam proses penelitian; (2) penelitian ini mengaitkan antara pengetahuan yang ada dengan pengetahuan baru atau yang lagi populer; (3) penelitian memfokuskan pada masalah-masalah atau isu-isu yang menonjol; (4) penelitian berupaya mengangkat atau mengembangkan kesadaran atas isu-isu yang berkembang; dan (5) penelitian dikaitkan langsung dengan perencanaan atau program tentang pelaksanaan kebijakan.
3.      Proses atau Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Adapun menurut Ferrance ada lima tahap penelitian yaitu meliputi:
1)      Identifikasi masalah
2)      Mengumpulkan dan mengorganisasi data
3)      Menginterpretasi data
4)      Melakukan tindakan berdasarkan data
5)      Melakukan refleksi


F.     Empat Tahap Penelitian

Level
Tahap
Deskripsi
I
Pengumpulan Data
Apa yang terjadi? Apa masalahnya? Apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang kita inginkan terjadi? Apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang seharusnya terjadi?
Misalnya:
1) Apakah si A dapat membaca?
2) Apakah si B menyenangi bacaan Shakespeare?
II
Validitas Internal
Apakah yang menyebabkan hal ini terjadi? Apakah saya yang menyebabkan hal tersebut terjadi? Apakah saya dapat mengubah keadaan tersebut?
Misalnya:
1) Si A dapat membaca lebih baik pada saat ini? Apakah hal ini karena strategi yang saya terapkan? Atau, apakah hal tersebut terjadi karena perkembangannya yang semakin lebih matang? Atau, apakah ada faktor lain misalnya orang tuanya akan mengusirnya jika ia kedapatan gagal?
III
Validitas Eksternal
Apakah hal yang sama akan terjadi dalam keadaan yang berbeda? Seberapa jauh hasil dapat digeneralisasi?
Misalnya:
1) Apakah program yang sama yang mengajarkan kepada si A bagaimana membaca membantu ia dalam mempelajari matematika?
IV
Penelitian Teoritis
Apakah ada hal-hal yang melandasi prinsip kerja yang dilakukan?
Misalnya:
1) Apakah si A semakin maju diajarkan suatu interaksi yang memadai tentang penyimpangan dan penjadwalan penguatan?
2) Apakah  penguatan intrinsik menghasilkan belajar yang lebih efektif daripada penguatan ekstrinsik?




*****

Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan Resensi Buku “Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan” karya Prof.Dr.H.Punaji Setyosari,M.Ed yang merupakan edisi Keempat.
Menurut saya, buku ini bener-bener lengkap bagi kamu para calon guru profeional. Ulasannya lengkap dan rinci mengenai Tahap-tahap penelitian dan definisi yang dijabarkan secara lugas.

Pokoknya bagi kamu-kamu calon guru atau yang ingin ngelakuin Penelitian di bidang Pendidikan, buku ini aku rekonmendasikan banget.

Oke, samapi disini dulu ya Resensi Buku Metopel-nya, sampai jumpa di Resensi Buku Lainnya.
Sekali lagi, Terima Kasih banyak karena sudah memilih blog saya, semoga apa yang tulis disini bisa bermanfaat untuk sist and gan sekalian..

Byee~ Bye~~

Wassalamuaikum warahmatullah wabarokatuh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar