METODE PENELITIAN
PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN
(RESENSI BAB I, II, III)
Assalamu’alaikum wr.wb....
Haii sis and gan.. Sudah makan belum? :D
Sebelumnya, saya ucapkan Terima Kasih banyak karena sudah
memilih blog saya. Pada kesempatan kali ini, saya mencoba Meresensi sebuah
buku, dimana yang juga merupakan tugas kuliah saya, hehe…
Well, Buku yang akan saya Resensi ialah “METODE PENELITIAN
PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN’, yang merupakan Edisi Keempat dari penulis Prof.
Dr. H.Punaji Setyosari, M.Ed yang merupakan Guru Besar Teknologi Pembelajaran.
Dan, saya hanya akan Meresensi dari BAB I – BAB III saja.
Okay, semoga bermanfaat…
IDENTITAS BUKU
Judul
: Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan (Edisi ke-4)
Penerbit
: Kencana Prenadamedia Group
Penyusun
: Prof.Dr.H.Punaji Setyosari,M.Ed (Guru Besar Teknologi Pembelajaran)
Jumlah
halaman : 340
halaman
Harga
: Rp.80.000.00
RINGKASAN BUKU
Buku ini ditulis oleh Punaji
Setyosari dengan judul Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan (Edisi
Keempat). Punaji Setyosari merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknologi
Pembelajaran. Dengan berlatar belakang pendidikan master dalam bidang Social
Studies Education di University of Education, USA.
Buku ini terdiri atas empat belas
bab, masing-masing bab membahas hal-hal yang berbeda. Pada Bab Pertama membahas
tentang Pendahuluan. Selanjutnya pada Bab Kedua membahas tentang Pengetahuan
dan Pendekatan Ilmiah. Pada Bab Ketiga
membahas tentang Hakikat Penelitian Pendidikan.
Buku ini juga merupakan edisi
perbaikan yang dilakukan secara bertahap oleh penulis dari edisi sebelumnya.
Ada beberapa hal penjelasan yang ditambahkan untuk memberikan ulasan sedikit
lebih detail.
Pada Bab
Pertama,
Pendahuluan yang menjelaskan tentang salah satu tugas dosen, sebagai
tugas profesional yaitu untuk membantu memudahkan mahasiswa untuk belajar. Yang
dimana tugas profesional ini perlu dilakukan secara terencana dan berdasarkan
baik melalui pengalaman mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Untuk melaksanakan tugas ini
dosen perlu menguasai isi atau materi, strategi atau metode, media dan
mengembangkan evaluasi.
Pada Bab Kedua, mengenai Pengetahuan
dan Pendekatan Ilmiah yakni menjelaskan berbagai sumber Pengetahuan.
Pengetahuan dapat bersumber dari pengalaman pribadi seseorang setelah seseorang
secara empirik memiliki kapasitas untuk menjelaskan hal ihwal tentang
pribadinya, apakah yang berkaitan dengan objek atau benda dan
peristiwa-peristiwa yang ada disekitarnya. Definisi Ilmu Pengetahuan, berkenaan
dengan segala hal yang biasa kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari atau yang
oleh Cohen, dkk. (2007) disebut sebagai common-sense knowing, yaitu
segala sesuatu yang berkaitan dengan pengalaman seseorang. Ilmu pengetahuan
berbeda dengan pengetahuan. Ilmu sebagai science merupakan aktivitas berpikir
atau kegiatan olah pikir manusia. Sumber-sumber pengetahuan: (1) Pengalaman (experience);
(2) kewenangan (authority); (3) berpikir deduktif (deductive thinking);
(4) berpikir induktif (inductive thinking); dan (5) pendekatan ilmiah (scientific
thinking).
Proses
berpikir Ilmiah meliputi; (1) identifikasi sebuah masalah; (2) perumusan
hipotesis; (3) penalaran dan deduksi; dan (4) verifikasi, modifikasi, atau
penolakan hipotesis. Karakteristik Proses penelitian meliputi; Sistematis,
Logis, Empiris, Reduksi, dan Replikasi.
Dan Pada Bab
Ketiga
mengenai Hakikat Penelitian Pendidikan, dijelaskan penelitian atau riset
(research) adalah suatu upaya secara sistematis untuk memberikan jawaban
terhadap permasalahan atau femomena yang kita hadapi. Penggunaan istilah penelitian, riset, inkuiri dan penyelidikan
merupakan istilah yang sering dipakai secra bergantian, sementara itu dalam
bahasa sehari-hari, istilah penelitian atau riset (research) kadang kala
disamaasrtikan dengan istilah penyelidikan. Dan, kedua istilah ini mengandung
perngertian yaitu sebagai suatu upaya untuk memperoleh informasi atau dakta
atau data.
A.
Batasan
Penelitian
Istilah Penelitian didefinisikan sebagai, “ a systematic and
careful investigation of a particular subject”. (Webster’s, 2005).
Penelitian ini berkenaan dengan aplikasi pengetahuan metode ilmiah guna
memecahkan suatu masalah. (Vockell & Asher, 1995).Pada masa lalu,
penelitian dianggap sebagai suatu aktivitas atau kegiatan yang berhubungan
dengan ilmu pasti yang sangat tinggi dan menuntut keahlian penelitian.
Penelitian atau riset (research)
adalah suatu upaya secara sistematis untuk memberikan jawaban untuk
permasalahan atau fenomena yang kita hadapi. Tuckman (1988, 1999, 2012)
mengemukakan batasan penelitian sebagai berikut, “Research is a systematic
attempt to provide answer to questions.”
Penelitian Ilmiah bukanlah soal
kepastian, melainkan sebuah proses menjalankan tuntunan yang memungkinkan kita
semakin memperluas dan tepat melakukan generalisasi tentang fenomena yang
menjadi perhatian kita. Dan, adapun tipe-tipe penelitian yakni: (1) penelitian
dasar, (2) penelitian terapan, (3) penelitian tindakan, (4) penelitian evaluasi
sumatif, (5) penelitian evaluasi formatif.
B.
Penelitian Ilmiah
Pengetahuan
adalah suatu cabang ilmu atau bidang kajian yang berkenaan dengan
prinsip-prinsip umum yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya
melalui proses atau pengujian secara induktif, deduktif dan hipotesis.
Sementara itu, Penelitian Ilmiah adalah suatu usaha penemuan secara cermat dan
sistematis tentang suatu hal (subjek, objek, material dan peristiwa).
Berdasarkan
batasan Asher dan Vockell (1995), Penelitian Ilmiah adalah suatu penyelidikan
atau investigasi secara cermat dan sistematis tentang suatu subjek untuk
menemukan atau melakukan perbaikan fakta, teori, atau aplikas.
Teori, menurut
Lodico, Spaulding & Voegtle (2010) juga didefinisikan sebagai berikut, “A theory is well – developed explanation of how some aspect of the world works using a
frame work of concept, principle, other hypotheses.’’ Suatu teori adalah suatu penjelasan yang dikembangkan secara
baik tentang bagaimana aspek bidang tertentu bekerja dengan menggunakan sebuah
kerangka kerja berkenaan dengan konsep, prinsip dan hipotesis. Tujuan teori
yaitu untuk memberikan penjelasan dan prediksi.
Teori adalah serangkaian konstruks
(konsep), definisi, dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan terhadap
fenomena secara sistematik melalui penen-tuan hubungan antar variabel, dengan
tujuan menjelaskan dan memprediksi fenomena. Tujuan penelitian adalah ingin
menemukan prinsip-prinsip umum, atau menafsirkan tingkah laku yang dapat
digunakan untuk menerangkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkup
pendidikan.
C.
Peranan
Penelitian Pendidikan
Penelitian
pendidikan (educational research) merupakan penerapan atau aplikasi pendekatan
ilmiah dalam bidang pendidikan dalam rangka memecahkan masalah pendidikan, atau
lebih khusus berkenaan dengan masalah pembelajaran.
Peranan
penelitian bagi kehidupan kita, secara umum dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
mendeskripsikan atau menjelaskan, membuktikan/memverifikasi dan menghasilkan.
Mendeskripsikan itu berkenaan dengan memberikan gambaran tentang suatu keadaan
atau peristiwa yang ada. Misalnya, deskripsi tentang hasil belajar peserta
didik yang mengikuti pelajaran, deskripsi tentang peran serta masyarakat dalam
kegiatan tentang pendidikan dan sebagainya. Menjelaskan berarti memberikan
uraian secara lebih detail tentang suatu objek atau benda, keadaan atau
peristiwa yang ada. Membuktikan atau memverifikasi itu berkaitan dengan suatu
pernyataan hipotesis, atau perlu adanya pengujian terhadap hipotesis yang
diajukan.
D.
Paradigma
Penelitian: Kuantitatif-Kualitatif
Ada dua tipe
atau label penelitian yang kita kenal, yang menurut istilah Guba dan Lincoln
(1994) adalah penelitian positivistik
dan penelitian post-positivistik.
Paradigma penelitian positivistik berkaitan dengan kuantitatif, yang selama ini
telah banyak kita lakukan dan bahkan hampir sebagian besar penelitian kita
berorientasi ke paradigma positivistik ini.
Sebaliknya,paradigma penelitian
post-positivistik berkaitan dengan penelitian kualitatif.
1.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian
Kuantitif lebih berkenaan terutama dengan data angka atau nemurical. Peneliti
kuantitatif pada umumnya mendasarkan kerjanya pada keyakinan bahwa fakta dan
perasaan dapat dipisahkan, dan bidang kajiannya adalah suatu realitas tunggal
yang terbentuk dari fakta yang dapat ditemukan. (Fraenkel, Wallen & Hyun,
2012).
2.
Tipe-tipe Penelitian Kuantitatif
a.
Penelitian eksperimen
Dalam penelitian eksperimen, para peneliti
mengkaji dampak atau pengaruh, atau disebut juga efek dari manipulasi atau
perlakuan secara sistematis suatu variabel (atau lebih) terhadap variabel lain.
(Ary, Jacobs & Sorensen, 2010). Penelitian ini menguji hubungan sebab
akibat.
b.
Penelitian non eksperimen
Penelitian Deskriptif merupakan penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa,
objek, apakah orang atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel yang bisa
dijelaskan baik dengan angka ataupun kata-kata. Dalam penelitian deskriptif,
peneliti menggunakanstrategi kuantitatif (misalnya tehnik kuesioner dan observasi)
untuk menampilkan data (misalnya berupa
skor) atau informasi tentang ciri-ciri orang, kelompok orang, program atau
sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan.
Penelitian Korelasiona, juga merupakan
penelitian atau kajian deskriptif dimana peneliti tidak hanya mesdeskkripsikan
variabel-variabel, tetapi juga menguji sifat hubungan diantara variabel
kuantitatif tersebut. Peneliti menggunakan teknik analisis statistik, seperti
koefesiensi korelasi untuk menguji hubungan dua atau lebih variabel tanpa
memberikan generalisasi atau menarik kesimpulan umumberkenaan dengan hubungan
kausalitas.
3.
Paradigma Post-positivistik; Penelitian
Kualitatif
Paradigma post-positivistik ini memiliki
unsur-unsur reduksionistik, logik, tekanan pada pengumpulan data empirik,
orientasi sebab-aki9bat, dan bersifat diterministik yang didasarkan pada
teori-teori apriori atau teori dedeuktif. Dalam praktiknya, penelitian
kualitatif berparadigma post-positivistik ini, peneliti memandang penelitian
atau penyelidikan sebagai suatu rangkaian yang terdiri atas langkah-langkah
atau tahap-tahap, keyakinan pada berbagai perspektif dari para partisipan
bukannya atas dasar satu realitas tunggal, dan mendukung metode pengumpulan dan
analisis data yang teliti atau cermat.
4.
Batasan Penelitian Kualitatif
Ciri
utama penelitian kualitatif terletak pada fokus penelitian, yaitu kajian secara
intensif tentang keadaan tertentu.
5.
Karakteristik Penelitian Kualitatif
Yin
(2011) mengemukakan lima hal penting berkenaan dengan penelitian kualitatif,
yaitu : (1) mengkaji makna pengalaman seseorang, dalam situasi kehidupan nyata
atau rill; (2) mempresentasikan pandangan dan perspektif seseorang dalam
kajian; (3) mencaqkup kondisi kontekstual dimana seseorang tinggal; (4)
memberikan pemahaman tentang suatu konsep yang ada atau muncul yang membantu
untuk menjelaskan perilaku sosial manusia; dan (5) berusaha untuk menggunakan
berbagai sumber data bukannya berdasarkan pada data tunggal.
6.
Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
Jenis-jenis penelitian kualitatif menurut, Ary,
dkk. (2010) mencakup:
-
Studi Interpretatif
-
Studi kasus
-
Analisis data atau dokumen
-
Etnografi
-
Teori dasar
-
Studi sejarah
-
Penelitian naratif
-
Fenomenologi
E.
Guru sebagai
Peneliti
1.
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan (action research) atau penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena pusat
kajiannya dalam lingkup kelas. Menurut
Watts (1985) pengertian penelitian tindakan yaitu sebagai berikut, “Action research is a process in which
pasrticipants examine their own educational practice systematically and
carefully, using the techniques of research.”
2.
Penelitian sebagai proses Reflektif
Menurut Neuman (2007) ada lima karakteristik
penelitian tindakan, yaitu; (1) subjek yang dikaji secara aktif berpartisipasi
dalam proses penelitian; (2) penelitian ini mengaitkan antara pengetahuan yang
ada dengan pengetahuan baru atau yang lagi populer; (3) penelitian memfokuskan
pada masalah-masalah atau isu-isu yang menonjol; (4) penelitian berupaya
mengangkat atau mengembangkan kesadaran atas isu-isu yang berkembang; dan (5)
penelitian dikaitkan langsung dengan perencanaan atau program tentang
pelaksanaan kebijakan.
3.
Proses atau Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Adapun menurut Ferrance ada lima tahap
penelitian yaitu meliputi:
1)
Identifikasi masalah
2)
Mengumpulkan dan mengorganisasi data
3)
Menginterpretasi data
4)
Melakukan tindakan berdasarkan data
5)
Melakukan refleksi
F.
Empat Tahap
Penelitian
Level
|
Tahap
|
Deskripsi
|
I
|
Pengumpulan
Data
|
Apa
yang terjadi? Apa masalahnya? Apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang kita
inginkan terjadi? Apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang seharusnya
terjadi?
Misalnya:
1)
Apakah si A dapat membaca?
2)
Apakah si B menyenangi bacaan Shakespeare?
|
II
|
Validitas
Internal
|
Apakah
yang menyebabkan hal ini terjadi? Apakah saya yang menyebabkan hal tersebut
terjadi? Apakah saya dapat mengubah keadaan tersebut?
Misalnya:
1)
Si A dapat membaca lebih baik pada saat ini? Apakah hal ini karena strategi
yang saya terapkan? Atau, apakah hal tersebut terjadi karena perkembangannya
yang semakin lebih matang? Atau, apakah ada faktor lain misalnya orang tuanya
akan mengusirnya jika ia kedapatan gagal?
|
III
|
Validitas
Eksternal
|
Apakah
hal yang sama akan terjadi dalam keadaan yang berbeda? Seberapa jauh hasil
dapat digeneralisasi?
Misalnya:
1)
Apakah program yang sama yang mengajarkan kepada si A bagaimana membaca membantu
ia dalam mempelajari matematika?
|
IV
|
Penelitian
Teoritis
|
Apakah
ada hal-hal yang melandasi prinsip kerja yang dilakukan?
Misalnya:
1)
Apakah si A semakin maju diajarkan suatu interaksi yang memadai tentang
penyimpangan dan penjadwalan penguatan?
2)
Apakah penguatan intrinsik
menghasilkan belajar yang lebih efektif daripada penguatan ekstrinsik?
|
*****
Alhamdulillah, akhirnya saya dapat
menyelesaikan Resensi Buku “Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan”
karya Prof.Dr.H.Punaji Setyosari,M.Ed yang
merupakan edisi Keempat.
Menurut saya, buku ini bener-bener lengkap bagi kamu para calon
guru profeional. Ulasannya lengkap dan rinci mengenai Tahap-tahap penelitian
dan definisi yang dijabarkan secara lugas.
Pokoknya bagi kamu-kamu calon guru atau yang ingin ngelakuin
Penelitian di bidang Pendidikan, buku ini aku rekonmendasikan banget.
Oke, samapi disini dulu ya Resensi Buku Metopel-nya, sampai
jumpa di Resensi Buku Lainnya.
Sekali lagi, Terima Kasih banyak karena sudah memilih blog
saya, semoga apa yang tulis disini bisa bermanfaat untuk sist and gan
sekalian..
Byee~ Bye~~
Wassalamuaikum warahmatullah wabarokatuh...…