Rabu, 12 Oktober 2016

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN (RESENSI BAB I, II, III)



 


METODE PENELITIAN
PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN
(RESENSI BAB I, II, III)


Assalamu’alaikum wr.wb....
Haii sis and gan.. Sudah makan belum? :D
Sebelumnya, saya ucapkan Terima Kasih banyak karena sudah memilih blog saya. Pada kesempatan kali ini, saya mencoba Meresensi sebuah buku, dimana yang juga merupakan tugas kuliah saya, hehe…
Well, Buku yang akan saya Resensi ialah “METODE PENELITIAN PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN’, yang merupakan Edisi Keempat dari penulis Prof. Dr. H.Punaji Setyosari, M.Ed yang merupakan Guru Besar Teknologi Pembelajaran. Dan, saya hanya akan Meresensi dari BAB I – BAB III saja.

Okay, semoga bermanfaat…



IDENTITAS BUKU
Judul                           : Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan (Edisi ke-4)
Penerbit                       : Kencana Prenadamedia Group
Penyusun                     : Prof.Dr.H.Punaji Setyosari,M.Ed (Guru Besar Teknologi Pembelajaran)
Jumlah halaman           : 340 halaman                                                                       
Harga                          : Rp.80.000.00


RINGKASAN BUKU

Buku ini ditulis oleh Punaji Setyosari dengan judul Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan (Edisi Keempat). Punaji Setyosari merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknologi Pembelajaran. Dengan berlatar belakang pendidikan master dalam bidang Social Studies Education  di University of  Education, USA.
                                   
Buku ini terdiri atas empat belas bab, masing-masing bab membahas hal-hal yang berbeda. Pada Bab Pertama membahas tentang Pendahuluan. Selanjutnya pada Bab Kedua membahas tentang Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah. Pada Bab Ketiga  membahas tentang Hakikat Penelitian Pendidikan.

Buku ini juga merupakan edisi perbaikan yang dilakukan secara bertahap oleh penulis dari edisi sebelumnya. Ada beberapa hal penjelasan yang ditambahkan untuk memberikan ulasan sedikit lebih detail.


Pada Bab Pertama, Pendahuluan yang menjelaskan tentang salah satu tugas dosen, sebagai tugas profesional yaitu untuk membantu memudahkan mahasiswa untuk belajar. Yang dimana tugas profesional ini perlu dilakukan secara terencana dan berdasarkan baik melalui pengalaman mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Untuk melaksanakan tugas ini dosen perlu menguasai isi atau materi, strategi atau metode, media dan mengembangkan evaluasi.


Pada Bab Kedua, mengenai Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah yakni menjelaskan berbagai sumber Pengetahuan. Pengetahuan dapat bersumber dari pengalaman pribadi seseorang setelah seseorang secara empirik memiliki kapasitas untuk menjelaskan hal ihwal tentang pribadinya, apakah yang berkaitan dengan objek atau benda dan peristiwa-peristiwa yang ada disekitarnya. Definisi Ilmu Pengetahuan, berkenaan dengan segala hal yang biasa kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari atau yang oleh Cohen, dkk. (2007) disebut sebagai common-sense knowing, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengalaman seseorang. Ilmu pengetahuan berbeda dengan pengetahuan. Ilmu sebagai science merupakan aktivitas berpikir atau kegiatan olah pikir manusia. Sumber-sumber pengetahuan: (1) Pengalaman (experience); (2) kewenangan (authority); (3) berpikir deduktif (deductive thinking); (4) berpikir induktif (inductive thinking); dan (5) pendekatan ilmiah (scientific thinking).

            Proses berpikir Ilmiah meliputi; (1) identifikasi sebuah masalah; (2) perumusan hipotesis; (3) penalaran dan deduksi; dan (4) verifikasi, modifikasi, atau penolakan hipotesis. Karakteristik Proses penelitian meliputi; Sistematis, Logis, Empiris, Reduksi, dan Replikasi.

           
Dan Pada Bab Ketiga mengenai Hakikat Penelitian Pendidikan, dijelaskan penelitian atau riset (research) adalah suatu upaya secara sistematis untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan atau femomena yang kita hadapi. Penggunaan istilah penelitian, riset, inkuiri dan penyelidikan merupakan istilah yang sering dipakai secra bergantian, sementara itu dalam bahasa sehari-hari, istilah penelitian atau riset (research) kadang kala disamaasrtikan dengan istilah penyelidikan. Dan, kedua istilah ini mengandung perngertian yaitu sebagai suatu upaya untuk memperoleh informasi atau dakta atau data.
           


A.    Batasan Penelitian
Istilah Penelitian didefinisikan sebagai, “ a systematic and careful investigation of a particular subject”. (Webster’s, 2005). Penelitian ini berkenaan dengan aplikasi pengetahuan metode ilmiah guna memecahkan suatu masalah. (Vockell & Asher, 1995).Pada masa lalu, penelitian dianggap sebagai suatu aktivitas atau kegiatan yang berhubungan dengan ilmu pasti yang sangat tinggi dan menuntut keahlian penelitian.
Penelitian atau riset (research) adalah suatu upaya secara sistematis untuk memberikan jawaban untuk permasalahan atau fenomena yang kita hadapi. Tuckman (1988, 1999, 2012) mengemukakan batasan penelitian sebagai berikut, “Research is a systematic attempt to provide answer to questions.
            Penelitian Ilmiah bukanlah soal kepastian, melainkan sebuah proses menjalankan tuntunan yang memungkinkan kita semakin memperluas dan tepat melakukan generalisasi tentang fenomena yang menjadi perhatian kita. Dan, adapun tipe-tipe penelitian yakni: (1) penelitian dasar, (2) penelitian terapan, (3) penelitian tindakan, (4) penelitian evaluasi sumatif, (5) penelitian evaluasi formatif.


B.     Penelitian Ilmiah
Pengetahuan adalah suatu cabang ilmu atau bidang kajian yang berkenaan dengan prinsip-prinsip umum yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya melalui proses atau pengujian secara induktif, deduktif dan hipotesis. Sementara itu, Penelitian Ilmiah adalah suatu usaha penemuan secara cermat dan sistematis tentang suatu hal (subjek, objek, material dan peristiwa).
Berdasarkan batasan Asher dan Vockell (1995), Penelitian Ilmiah adalah suatu penyelidikan atau investigasi secara cermat dan sistematis tentang suatu subjek untuk menemukan atau melakukan perbaikan fakta, teori, atau aplikas.
Teori, menurut Lodico, Spaulding & Voegtle (2010) juga didefinisikan sebagai berikut, “A theory is well – developed explanation of  how some aspect of the world works using a frame work of concept, principle, other hypotheses.’’ Suatu teori adalah suatu penjelasan yang dikembangkan secara baik tentang bagaimana aspek bidang tertentu bekerja dengan menggunakan sebuah kerangka kerja berkenaan dengan konsep, prinsip dan hipotesis. Tujuan teori yaitu untuk memberikan penjelasan dan prediksi.
            Teori adalah serangkaian konstruks (konsep), definisi, dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan terhadap fenomena secara sistematik melalui penen-tuan hubungan antar variabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi fenomena. Tujuan penelitian adalah ingin menemukan prinsip-prinsip umum, atau menafsirkan tingkah laku yang dapat digunakan untuk menerangkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkup pendidikan.



C.    Peranan Penelitian Pendidikan
Penelitian pendidikan  (educational research) merupakan penerapan atau aplikasi pendekatan ilmiah dalam bidang pendidikan dalam rangka memecahkan masalah pendidikan, atau lebih khusus berkenaan dengan masalah pembelajaran.
Peranan penelitian bagi kehidupan kita, secara umum dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu mendeskripsikan atau menjelaskan, membuktikan/memverifikasi dan menghasilkan. Mendeskripsikan itu berkenaan dengan memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau peristiwa yang ada. Misalnya, deskripsi tentang hasil belajar peserta didik yang mengikuti pelajaran, deskripsi tentang peran serta masyarakat dalam kegiatan tentang pendidikan dan sebagainya. Menjelaskan berarti memberikan uraian secara lebih detail tentang suatu objek atau benda, keadaan atau peristiwa yang ada. Membuktikan atau memverifikasi itu berkaitan dengan suatu pernyataan hipotesis, atau perlu adanya pengujian terhadap hipotesis yang diajukan.

D.    Paradigma Penelitian: Kuantitatif-Kualitatif
Ada dua tipe atau label penelitian yang kita kenal, yang menurut istilah Guba dan Lincoln (1994) adalah penelitian positivistik dan penelitian post-positivistik. Paradigma penelitian positivistik berkaitan dengan kuantitatif, yang selama ini telah banyak kita lakukan dan bahkan hampir sebagian besar penelitian kita berorientasi ke paradigma positivistik ini.
Sebaliknya,paradigma penelitian post-positivistik berkaitan dengan penelitian kualitatif.

1.    Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitif lebih berkenaan terutama dengan data angka atau nemurical. Peneliti kuantitatif pada umumnya mendasarkan kerjanya pada keyakinan bahwa fakta dan perasaan dapat dipisahkan, dan bidang kajiannya adalah suatu realitas tunggal yang terbentuk dari fakta yang dapat ditemukan. (Fraenkel, Wallen & Hyun, 2012).

2.    Tipe-tipe Penelitian Kuantitatif
a.              Penelitian eksperimen
Dalam penelitian eksperimen, para peneliti mengkaji dampak atau pengaruh, atau disebut juga efek dari manipulasi atau perlakuan secara sistematis suatu variabel (atau lebih) terhadap variabel lain. (Ary, Jacobs & Sorensen, 2010). Penelitian ini menguji hubungan sebab akibat.
b.             Penelitian non eksperimen
Penelitian Deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek, apakah orang atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka ataupun kata-kata. Dalam penelitian deskriptif, peneliti menggunakanstrategi kuantitatif (misalnya tehnik kuesioner dan observasi) untuk menampilkan data (misalnya  berupa skor) atau informasi tentang ciri-ciri orang, kelompok orang, program atau sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan.
Penelitian Korelasiona, juga merupakan penelitian atau kajian deskriptif dimana peneliti tidak hanya mesdeskkripsikan variabel-variabel, tetapi juga menguji sifat hubungan diantara variabel kuantitatif tersebut. Peneliti menggunakan teknik analisis statistik, seperti koefesiensi korelasi untuk menguji hubungan dua atau lebih variabel tanpa memberikan generalisasi atau menarik kesimpulan umumberkenaan dengan hubungan kausalitas.

3.    Paradigma Post-positivistik; Penelitian Kualitatif
Paradigma post-positivistik ini memiliki unsur-unsur reduksionistik, logik, tekanan pada pengumpulan data empirik, orientasi sebab-aki9bat, dan bersifat diterministik yang didasarkan pada teori-teori apriori atau teori dedeuktif. Dalam praktiknya, penelitian kualitatif berparadigma post-positivistik ini, peneliti memandang penelitian atau penyelidikan sebagai suatu rangkaian yang terdiri atas langkah-langkah atau tahap-tahap, keyakinan pada berbagai perspektif dari para partisipan bukannya atas dasar satu realitas tunggal, dan mendukung metode pengumpulan dan analisis data yang teliti atau cermat.

4.    Batasan Penelitian Kualitatif
Ciri utama penelitian kualitatif terletak pada fokus penelitian, yaitu kajian secara intensif tentang keadaan tertentu.

5.    Karakteristik Penelitian Kualitatif
Yin (2011) mengemukakan lima hal penting berkenaan dengan penelitian kualitatif, yaitu : (1) mengkaji makna pengalaman seseorang, dalam situasi kehidupan nyata atau rill; (2) mempresentasikan pandangan dan perspektif seseorang dalam kajian; (3) mencaqkup kondisi kontekstual dimana seseorang tinggal; (4) memberikan pemahaman tentang suatu konsep yang ada atau muncul yang membantu untuk menjelaskan perilaku sosial manusia; dan (5) berusaha untuk menggunakan berbagai sumber data bukannya berdasarkan pada data tunggal.

6.    Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
Jenis-jenis penelitian kualitatif menurut, Ary, dkk. (2010) mencakup:
-          Studi Interpretatif
-          Studi kasus
-          Analisis data atau dokumen
-          Etnografi
-          Teori dasar
-          Studi sejarah
-          Penelitian naratif
-          Fenomenologi


E.     Guru sebagai Peneliti
1.      Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan (action research) atau penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena pusat kajiannya dalam lingkup kelas.  Menurut Watts (1985) pengertian penelitian tindakan yaitu sebagai berikut, “Action research is a process in which pasrticipants examine their own educational practice systematically and carefully, using the techniques of research.”
2.      Penelitian sebagai proses Reflektif
Menurut Neuman (2007) ada lima karakteristik penelitian tindakan, yaitu; (1) subjek yang dikaji secara aktif berpartisipasi dalam proses penelitian; (2) penelitian ini mengaitkan antara pengetahuan yang ada dengan pengetahuan baru atau yang lagi populer; (3) penelitian memfokuskan pada masalah-masalah atau isu-isu yang menonjol; (4) penelitian berupaya mengangkat atau mengembangkan kesadaran atas isu-isu yang berkembang; dan (5) penelitian dikaitkan langsung dengan perencanaan atau program tentang pelaksanaan kebijakan.
3.      Proses atau Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Adapun menurut Ferrance ada lima tahap penelitian yaitu meliputi:
1)      Identifikasi masalah
2)      Mengumpulkan dan mengorganisasi data
3)      Menginterpretasi data
4)      Melakukan tindakan berdasarkan data
5)      Melakukan refleksi


F.     Empat Tahap Penelitian

Level
Tahap
Deskripsi
I
Pengumpulan Data
Apa yang terjadi? Apa masalahnya? Apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang kita inginkan terjadi? Apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang seharusnya terjadi?
Misalnya:
1) Apakah si A dapat membaca?
2) Apakah si B menyenangi bacaan Shakespeare?
II
Validitas Internal
Apakah yang menyebabkan hal ini terjadi? Apakah saya yang menyebabkan hal tersebut terjadi? Apakah saya dapat mengubah keadaan tersebut?
Misalnya:
1) Si A dapat membaca lebih baik pada saat ini? Apakah hal ini karena strategi yang saya terapkan? Atau, apakah hal tersebut terjadi karena perkembangannya yang semakin lebih matang? Atau, apakah ada faktor lain misalnya orang tuanya akan mengusirnya jika ia kedapatan gagal?
III
Validitas Eksternal
Apakah hal yang sama akan terjadi dalam keadaan yang berbeda? Seberapa jauh hasil dapat digeneralisasi?
Misalnya:
1) Apakah program yang sama yang mengajarkan kepada si A bagaimana membaca membantu ia dalam mempelajari matematika?
IV
Penelitian Teoritis
Apakah ada hal-hal yang melandasi prinsip kerja yang dilakukan?
Misalnya:
1) Apakah si A semakin maju diajarkan suatu interaksi yang memadai tentang penyimpangan dan penjadwalan penguatan?
2) Apakah  penguatan intrinsik menghasilkan belajar yang lebih efektif daripada penguatan ekstrinsik?




*****

Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan Resensi Buku “Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan” karya Prof.Dr.H.Punaji Setyosari,M.Ed yang merupakan edisi Keempat.
Menurut saya, buku ini bener-bener lengkap bagi kamu para calon guru profeional. Ulasannya lengkap dan rinci mengenai Tahap-tahap penelitian dan definisi yang dijabarkan secara lugas.

Pokoknya bagi kamu-kamu calon guru atau yang ingin ngelakuin Penelitian di bidang Pendidikan, buku ini aku rekonmendasikan banget.

Oke, samapi disini dulu ya Resensi Buku Metopel-nya, sampai jumpa di Resensi Buku Lainnya.
Sekali lagi, Terima Kasih banyak karena sudah memilih blog saya, semoga apa yang tulis disini bisa bermanfaat untuk sist and gan sekalian..

Byee~ Bye~~

Wassalamuaikum warahmatullah wabarokatuh...

Dear You || Sinopsis

 



Melarikan diri bukanlah jalan keluar yang baik dalam penyelesaian masalah, itu hanya menghambat penyelesaiannya saja.

Dari Medan pindah ke Jakarta, itu yang dilakukannya. Berharap bisa mengubah masa SMA yang sempat buruk di sekolah lamanya. Namun di sekolah barunya justru terasa lebih buruk lagi. Rencana untuk membuat kisah baru SMA-nya harus dipendam terlebih dahulu. Pasalnya, bukan hal yang mudah ketika;

Kau mendapat teman sebangku yang super cuek dan dingin,

Teman sekelas yang memiliki kubuh masing-masing dan tak pernah bisa kompak dalam hal apapun,

Ketua kelas yang hiperaktif dan masa bodoh dengan kelasnya,

Serta Deo, cowok pendiam dan misterius yang seharusnya menjadi teman sebangkunya malah menolak secara tidak langsung.  Dan cowok pertama yang berhasil membuat jantung seorang Qyn terasa seperti berlari.

Bagaimana Qyn dapat membuat kisah baru masa SMA nya,  ketika banyak hal yang harus diperbaiki dan ditengah waktunya yang terbatas?

Minggu, 09 Oktober 2016

TEENANGERS || Arseno & Diandra

 



Seno itu gimana sih Di?

"Seno yaa? Kutu buku. Terus ya, kalo ngomong irittttt bangettt. Lo ngoceh dari Sabang ampe Marauke pun, jawaban dia itu cuman satu kata. Heran gue, emaknya ngidam apaan waktu ngandung dia?"

Tampan gak?

"Tampang ya boleh boleh lah dibawa kondangan, wkwk..."
 - Diandra Ayura Said.


♡♡♡

Dian itu gimana sih No?

"Jutek. Lasak. Tomboy. Gak bisa diam. Bodoh!"

Cantik gak no?

"Gak!"
-Arseno Giandra Putra



♡♡♡


"No, lo dimana? Tolongin gue dong no. Gue lagi dalam masalah nih.." suara Diandra terdengar berbisik.

Kernyitan kecil muncul di dahi mulus Seno. Cowok itu tampak memperbaiki letak kacamatanya.

'Pasti ada yang gak beres, lagi nih..' batin cowok itu.

 "Gue dirumah. Lo sekarang ada dimana di? Tanya Seno.

 "Tempat biasa No. Tapi, tiba-tiba polisi dateng. Plisss tolongin gue no. Gue gak mau ketangkep lagi. Bisa abis gue dibuat Bunda. Pliss no.." suara Diandra terdengar memohon.
Seno menghela nafasnya. Selalu saja seperti ini. Diandra berulah, kena masalah dan meminta bantuan kepada Seno.


"Tunggu gue 10 menit lagi. Sembunyi ditempat biasa.." Dan, Seno selalu menyelamatkannya.


"Okok no. Makasih ya cinta. Love you..." Suara Diandra terdengar ceria, Seno hanya menjawabnya dengan gumaman tak jelas.
Jantung cowok itu berdetak cepat, selalu seperti itu. Padahal Diandra sudah sering mengucapkan kata cinta untuknya. Dan, tak pernah benar-benar serius dengan ucapannya. Tapi, cowok itu tak pernah bisa menghentikan detakan terlalu cepat di  jantungnya.


"Ya, kalo gak deg-degan, mati dong gue.." Seno menghela nafasnya.
Oh, dan pipinya tampak sedikit memerah.


Arseno malu.


♡♡♡


"Lo bisa gak sih, diam dirumah? Lo itu anak gadis di! Kalo lo kenapa-napa gimana? Ini kali terakhir gue nolongin lo" Diandra hanya dapat memutar kedua matanya mendengar ocehan sahabatnya.
Sesuai janji, Seno datang sepuluh menit kemudian bersama Sensen, vespa putih Seno. Dan, Diandra lah yang telah memberi nama kepada benda kesayangan Seno itu.


"Iya iya Nono sayang. Aku ngerti kok, janji ini yang terakhir.." Diandra mengeluarkan jurus andalannya. Suara lembut disertai panggilan sayangnya untuk Seno. Seno hanya bisa menghela nafasnya. Diandra selalu berjanji ini yang terakhir, dan gadis itu selalu mengingkarinya.
'Untuk minggu ini ya no..' sambung cewek itu dalam hati.


"Lo gak tau, seberapa khawatirnya gue sama lo, bodoh!" gumam Seno pelan.


"Lo bilang sesuatu no?" tanya Diandra yang merasa mendengar Seno sedang bicara. Seno hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Diandra mengangkat bahunya acuh, kemudian memilih menyandarkan kepalanya dibahu cowok itu. Seno hanya bisa menghela nafasnya.


"Bangunin gue kalo udah sampe ya no.." ucap Diandra pelan namun, masih dapat didengar oleh Seno. Cowok itu tak menjawab, dia lebih sibuk mengatur detakan jantungnya yang terasa diatas kecepatan normal.


'Wih.. mudah-mudahan Diandra gak denger suara jantung gue...'




♡♡♡




TBC..




Hai, ini cerita pertama aku yang aku berani publishin. Jujur, aku udah lama banget gak nulis cerita. Dan, semoga ini gak terlalu mengecewakan.
Makasih yang udah nge read, share or comment. Aku lagi sangat-sangat butuh saran..
Maaf kalo kependekan, untuk permulaan SenDra, segini dulu kayaknya.

Oiya, follow me on Wattpad : @Delvinn_A


Thank You,
XOXO



Vin~

TEENANGERS || PROLOG




Mari bertemu dengan,

Diandra si Bad Girl, keras kepala, suka bikin onar dan suka ikut campur.

Arseno si Kutu Buku. Penyabar, penyelamat Diandra dan pelindung gadis pembuat onar itu.

Gardias. Si cowok tampan, hiperaktif dan pantang menyerah namun terlalu misterius untuk orang terdekatnya. Tak ada yang benar-benar tahu mengenai dirinya.

Gladisha. Si Ice Girl nan misterius. Luka masa lalu mengubah sosoknya. Akrab dengan kesendirian. Selalu merasa kosong dan berusaha menjalani hidupnya melalui 'zona aman-nya'. Sampai 'mereka' datang, berusaha menarik Disha dari 'Zona Aman' gadis itu, namun tanpa sadar membuka luka lamanya kembali. Dan, disaat luka itu terasa kembali bahkan terasa lebih menyakitkan, Disha dihadapkan pada dua pilihan; bertahan dan hadapi atau pergi dan melupakan. Apa benar dia sanggup melupakan apa yang terjadi selama ini?

Dan si Double R. Si kembar yang memiliki masalah bagaimana berkomunikasi yang baik dan benar dengan yang namanya Keluarga.

Dan, Yang lainnya yang menjadi bumbu pelengkap kisah mereka.

Tentang kehidupan para anak remaja. Anak SMA. Masa peralihan remaja menuju dewasa.

Pemikiran, Keegoisan serta Persahabatan dan Cinta.

Cerita tentang bagaimana sekelompok remaja melewati setiap fase kehidupan mereka. Dan mengenai setiap keputusan yang diambil tanpa menyakiti satu sama lainnya.

Tawa, tangis, kecewa dan pengorbanan.

Dear You || Prolog

 




Medan, 2020

Hidup itu bagaikan roda, terkadang kau berada diatas dan terkadang kau berada dibawah. Aku pernah merasakan bagaimana rasanya ketika roda kehidupan ku berada di atas, dan pernah pula merasakan ketika roda berputar membuat ku berada di bawah. Meski tak sampai dalam taraf terpuruk. Aku akan membagi sedikit pengalaman hidup ku pada kalian. Itupun, jika kalian berkenan membacanya. Semoga kalian dapat mengambil sebuah pelajaran dari sedikit kisah hidupku. Selamat membaca..:)



*   *  *  *

Jakarta, 2014


"Hai, Perkenalkan nama saya Qynasha Arkia Bahri. Kalian bisa memanggil saya Nasha atau Kia. Saya pindahan dari Medan.." Aku berusaha memberikan senyum terbaik ku kepada mereka. Ya, mereka, yang akan menjadi teman baru ku disini. Itupun, jika ada yang mau berteman dengan ku.

"Baiklah Nasha, kamu boleh duduk. Silahkan dudul di..." Bu Dea tampak mengedarkan pandangannya ke sekeliling kelas, mencoba mencari tempat duduk yang masih kosong.

"Ahh disana. Disebelah Deo. Deo, kursi di sebelah kamu kosong kan?" Bu Dea tampak bertanya kepada lelaki yang duduk dibangku urutan no dua dari belakang di barisan pinggir dekat pintu masuk kelas.


"Saya duduk sama Adky bu.." lalu cowok itu bangkit dari duduknya dan berjalan kearah meja dibarisan sebelah dan terletak paling belakang. Sejenak cowok tadi tampak berbicara dengan seorang cewek disana, lalu cewek itu bagkit dari duduknya dan berjalan ke arah meja cowok tadi pertama duduk. Wajahnya tampak tertekuk. Aku hanya bisa menatap bingung ke arah cowok tadi. Apa dia secara tak langsung menolak duduk sebangku dengan ku?

"Baiklah Nasha, kamu bisa duduk disebelah Gea.." Bu Dea menunjuk kearah yang tadinya meja cowok bernama Deo,  dan sekarang telah digantikan oleh seorang cewek yang bernama Gea. Aku mengangguk kemudian mulai melangkah ke arah meja baru ku.

"Hai.." aku mencoba menyapa teman sebangku dengan ramah. Namun, Gea hanya acuh dengan sapaan ku dan memilih menatap ke arah depan. Aku pun hanya bisa mengangkat bahu ku dan mulai berusaha konsentrasi ke arah Bu Dea yang sudah mulai mengajar.

Well, ku pikir ini tidak akan mudah..

Kamis, 06 Oktober 2016

PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF & KUANTITATIF

        Dari segi data yang diambil kedua hal ini memiliki perbedaan pada hasil data yang didapatkan. Pada metode kualitatif hasil yang didapat berupa penjelasan, catatan observasi, dokumen, dan juga wawancara atau angket. Sedangkan jika melakukan penelitian menggunakan metode kuantitatif data yang didapat biasanya berupa angka, koding, perhitungan, pemetaan dan lainnya.


      Dari segi tujuan penelitiannya, kedua metode ini juga memiliki perbedaan, pada metode kualitatif sebuah penelitian dilakukan untuk mengembangkan sebuah konsep yang sebelumnya sudah ada. Selain itu, penelitian kualitatif juga bertujuan untuk membuat orang lebih paham akan sebuah teori dan juga mengembangkan teori yang sudah ada. Sedangkan untuk penelitian kuantitatif memiliki tujuan untuk melakukan pengujian akan sebuah teori. Selain itu, dengan penelitian kuantitatif juga bisa dihasilkan pemetaan untuk memberikan gambaran berupa angka dan juga statistik. Metode kuantitatif juga bisa digunakan untuk meyakinkan sebuah fakta atau juga membuat prediksi akan sebuah teori yang dikeluarkan.

     Dari segi sampling antara dua metode ini memiliki perbedaan yang cukup jelas pula. Jika pada metode kualitatif sampling dilakukan dengan metode non representatif jadi peneliti bisa langsung observasi bisa juga lewat telepon atau hal lainnya. Responden untuk penelitian kualitatif biasanya juga lebih sedikit sehingga tidak terlalu repot dalam melakukan penelitian. Sedangkan untuk penelitian kuantitatif sampling dilakukan dengan metode representatif yakni peneliti langsung datang untuk observasi.

    Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan obyek yang diteliti, menggunakan instrumen-instrumen formal, standar, dan bersifat mengukur. Sedangkan penelitian kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti, menggunakan peneliti sebagai instrumen.



***

Oleh Kelompok 5 :
Haida Nilfa Nainggolan
Nikita Riana
Aldonasyah Fitri
Delvina Astuti
Rianda Dwifitri



(Merupakan tugas Metode Penelitian Pendidikan.)
Dosen Pengampuh : Mrs. Rini Ekayati S. S,  M. A

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)



Source:
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/perbedaan-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/

perbedaanterbaru.blogspot.com/2015/08/perbedaan-kualitatif-dan-kuantitatif.html?m=1